Selasa, 24 Januari 2012

FAKTOR – FAKTOR PENYEBAP TERJADINYA KEBAKARAN

A.    FAKTOR MANUSIA
1.      Kurang nya pengertian terhadap penanggulangan bahaya kebakaran
a.       Mendekatkan benda-benda yang mudah terbakar dengan sumber panas seperti:
·          Meletakan yang sedang menyala dekat dengan dinding yang mudah terbakar
·    Menempatkan lampu,obat nyamuk,pendupaan,lilin pada tempat-tempat yang   mudah terbakar
·         Menyimpan bahan bakar dekat dengan sumber panas
b. Memadam kan kebakaran dengan peralatan yang tidak sesuai dengan   fungsinya/menggunakan media pemadaman tidak sesuai dengan klasifikasinya seperti:
·   Memadamkan kebakaran yang berasal dari benda cair seperti (minyak, oli, solar,bensin dll) dengan menggunakan media air
·         Memadamkan kebakaran yang berasal dari listrik dengan menggunakan peralatan pemadam jenis busa atau air
2.      Kelalaian
·      Tidak pernah mau merawat, memperhatiakn, meneliti, memeriksa atau              mengadakan pengontrolan secara rutin peralatan yang sedang atau mau dipakai (kompor,generator,instalasi listrik,peralatan listrik dll)
·         Tidak pernah mengadakan pengamatan terhadap lingkungan situasi setempat         sewaktu bekerja, meninggalkan ruang kerja,atau waktu meninggalkan rumah.
·         Tidak pernah melakukan perawatan rutin terhadap perlengkapan alat pemadam     kebakaran yang ada
·         Membiarkan anak-anak bermain api
·         Merokok bukan pada tempatnya (di tempat tidur,di pompa bensin dll)
·         Tidak mematuhi larangan-larangan di suatu tempat


3.      Disengaja
·         Dilakukan oleh orang-orang yangtidak bertanggungjawab dengan maksud mencari    keuntungan pribadi, kepuasan batin atau untuk menutupi/menghilangkan jejek kejahatan.
·         Pada situasi perang dengan menggunakan bom dll
·         Kejsdian huru hara


B.     PENYALAAN SENDIRI
a.       Pada penyimpanan kopra,tembakau,gaplek,dll di gudang
b.      Pada timbunan sampah
c.       Penimpanan filem-film
d.      Reaksi kimia


C.    GERAKAN ALAM.
a.       Gunung meletus,sehingga menimbulkan lahar,gas-gas panas dan gempa
b.      Kilatan petir
c.       Sinar matahari

Sabtu, 21 Januari 2012

Tips Menghindari Kebakaran

1. Jangan meninggalkan peralatan listrik seperti setrika,pemasak nasi, kompor listrik dll dibiarkan menyala
    atau   tetap tertancap pada saklar listrik.
2. Jangan memasang kontak listrik bertumpuk-tumpuk
3. Jangan melakukan pergantian sekring pemutus arus induk tanpa izin PLN
4. Jangan mencuri arus listrik.
5. Gunakan kabel yang ber SNI pada instalasi listrik
6. Jangan merokok di tempat tidur
7. Jangan memasang obat nyamuk, pendupaan dekat dengan benda yang mudah terbakar
8. Jangan membakar sampah di terik matahari dan berangin kencang
9. Jauh kan benda yang mudah terbakar sep. minyak bensin, pengencer cat, dll dari jangkauan api (dapur
    atau kompor/ sumber api)
10. Jangan biarkan anak-anak bermain korek api





Selasa, 17 Januari 2012

Kebakaran Ruko di Jl. Tambak Tanjungpinang

     Telah terjadi kebakaran yang menghanguskan dua bangunan ruko di jalan tambak. Anggota piket menerima laporan pukul 10 pagi tadi. Api diduga berasal dari korselting genset di salah satu bangunan ruko tersebut kata  Komandan Regu jaga pagi Sdr. Labainarrizki.



     Dua unit Mobil Damkar dikerahkan untuk melakukan operasi pemadaman tersebut. Api dapat di padam kan sekitar30 menit kemudian. Kerugin di taksir ratusan juta rupiah berikut 2 sepeda motor. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Minggu, 15 Januari 2012

KLASIFIKASI KEBAKARAN


           Yang di maksud dengan klasifikasi kebakaran adalah penggolongan atau pembagian atas kebakaran berdasarkan pada jenis benda-benda atau bahan-bahan yang terbakar. Dengan adanya klasifikasi kebakaran tersebut diharapkan akan lebih mudah / cepat dan lebih tepat dalam memilih dan menggunakan media pemadaman yang akan digunakan untuk melakukan pemadaman.
            Hingga saat ini klasifikasi kebakaran memang berbeda-beda di berbagai negara tergantung dari mana mereka mengambil rujukan. Namun di Indonesia telah memberlakukan klasifikasi kebakaran yang merujuk pada NFPA (National Fire Protection Association) yang sesuai dengan klasifikasi pemadam kebakaran darat Amerika.

1.KLASIFIKASI KEBAKARAN
1.      Klas A : api yang berasal dari kebakaran benda padat kecuali logam. Contohnya kayu,           kertas, karet, pelastik dll
2.      Klas B : api yang berasal dari kebakaran benda/bahan cair atau gas seperti bensin, solar,         spritus, oli, dll
3.      Klas C : api yang berasal dari kebakaran listrik yang bertegangan ( ada aliran listrik)
4.      Klas D : api yang berasal dari kebakaran benda/bahan-bahan logam seperti magnesium,          natrium, kalium, titanium dll.

TEORI DASAR TERJADINYA API

             Api merupakan suatu reaksi kimia (reaksi oksidasi) yang bersifat exotermis dan diikuti oleh evaluasi pengeluaran cahaya dan panas serta dapat menghasilkan nyala,asap,dan bara. Untuk memulai suatu proses terjadinya api diperlukan tiga unsur yaitu : BENDA/BAHAN BAKAR, OKSIGEN (O2), dan PANAS. Bila ketiga unsur tersebut berada dalam satu kosentrasi yang memenuhi syarat, maka akan timbul suatu reaksi oksidasi yang dikenal dengan proses pembakaran. Kehadiran ketiga unsur tadi (dalam kosentrasin yang seimbang) akan mengakibatkan reaksi-reaksi kimia sebagai proses pembakaran yang akan menimbulkan terjadinya API AWAL.
Jadi untuk menimbulkan api awal diperlukan 3 (tiga) unsur :
1.      Benda/bahan bakar (FUEL)          -harus menjadi uap dahulu
2.      Panas (HEAT)                               -harus cukup untuk menentukan titik nyala
3.      Oksigen (O2)                                -sebagai oksidator

            Ketiga unsur sebagai penunjang terjadinya API AWAL, tersebut dikenal dengan sebutan SEGITIGA API (FIRE TRIANGLE COMBUSTION). Sekali proses pembakaran dimulai dan bahan bakar serta oksigen tersedia dalam jumlah yang besar maka panas yang timbul juga semakin besar. Dengan adanya panas akan meningkatkan jumlah bahan/benda sekaligus kebutuhan oksigen juga meningkat.
            Pada saat oksidasi dipercepat pada tahap pembakaran proses lain yang membantu kebakaran yang terjadi adalah Materi yang terbakar mengalami pyrolisis (peristiwa dekomposisi kimiawi karena pengaruh panas) sehingga materi tersebut menimbulkan uap dan gas yang pada suhu tertentu akan membentuk campuran dengan udara dan mudah menyala (Flammable), demikian seterusnya. Reaksi ini terus berlangsung hingga semua bahan/benda habis sehingga suhu bakar berkurang di bawah titik nyalanya dan proses pembakaran secara berangsur-angsur akan berhenti.
            Jadi disamping adanya unsur-unsur penunjang terjadinya api awal tersebut guna mempertahankan api tetap berlangsung unsur lainnya adalah unsur yang keempat yaitu RANTAI REAKSI KIMIA (Chemikal Chain Reaktion)


                                                                                                                                                                                            
                Segi tiga terjadi nya api ( Fire triangle combustion) berkembang lebih sempurna menjadi (FIRE TETRAHEDRON COMBUSTION). Inilah yang akan menimbulkan terjadinya nyala api yang berkelanjutan, kebakaran semakin membesar.